Jumat, 29 November 2019

Kistaku pecah


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Suatu hari ketika saya harus menjalani operasi yang ke dua kalinya ini di RS Hermina Jln. Tangkubanperahu Malang di saat saya sedang control di poli kandungan Dr. Maya Arifiandi  S.Pog pada pukul 19.35 WIB di USG di ruang praktek beliau telah memvonis bahwa penyakit kanker ciysta sudah pecah dalam kandungan saya yang menyebabkan pendarahan hebat, berkali-kali saya alami ± se tahun yang lalu dan tepat pada hari Sabtu tanggal 28 Juli 2018 pukul 22.00 WIB saya harus memasuki ruang bedah, namun sbelum memasuki ruang bedah saya di giring ke UGD dengan kursi roda dikarenakan nyeri yang menyayat pada persendian, sehingga obat anti nyeri pun mengalir di tubuh ini, transfuse 2 (dua) kantong darah juga tak luput dari rencana pihak medis segera memesan 2 (dua) kantong darah untuk segera dialirkan melalui otot. Sejak 3 (tiga) hari opname dan diberikan istirahat selama 21 (dua puluh satu) hari kerja ± 30 hari mulai bulan Agustus 2018. Saran Dr. Maya saya harus terapi suntik Endrolin Leuprolide Acetate

Hasil gambar untuk foto endrolinHasil gambar untuk foto dokter kandungan nan sehat, sexi
Hasil gambar untuk foto endrolinHasil gambar untuk foto dokter kandungan nan sehat, sexi
:
Leuprolide acetate 3,75 mg

Bentuk Sediaan:
Vial depot

Farmakologi:
Leuprolide acetate merupakan nonapeptida sintetik analog GnRh alami. Leuprolide acetate bertindak sebagai penghambat yang poten dari sekresi gonadotropin bila diberikan secara terus menerus dalam dosis terapi. Injeksi leuprolide acetate pada awalnya akan menstimulasi, yang kemudian diikuti penghambatan jangka panjang dari gonadotropin hipofisis. yang menyebabkan terhambatnya fungsi testis pada pria dan atrofi uterus dan jaringan endometrium ektopik pada wanita. Efek ini bersifat reversible. Setelah pemberian suspensi leuprolide acetate secara IM atau SC, obat tersebut akan dilepaskan secara lambat dan bertahap, sehingga lama kerjanya panjang. Bioavailabilitas setelah injeksi IM diperkirakan sekitar 90%. Waktu paruh kira-kira 3 jam setelah pemberian 1 mg IV pada sukarelawan pria yang sehat. Waktu yang diperlukan mencapai konsentrasi puncak : 4 jam.  Eliminasi : < 5% dari 3,75 mg leuprolide acetate ditemukan di urin dalam bentuk utuh.

Indikasi:
- Pengobatan kanker prostat dengan metastasis
- Pengobatan endometriosis yang berlokasi pada genital dan ekstragenital (stadium I sampai stadium IV).
Dosis:
Kanker prostat   : satu suntikan subkutan yang akan diulang setiap 4 minggu.
Endometriosis    : pengobatan harus dimulai selama 5 hari pertama siklus menstruasi. Satu suntikan subkutan atau intramuskular yang akan diulang setiap 4 minggu.
Lama terapi       : pengobatan endometriosis pada stadium apapun tidak melebihi 6 bulan.

Kontraindikasi:
Hipersensitivitas, perdarahan melalui vagina dengan sebab yang tidak jelas, kehamilan, penggunaan pada wanita yang sedang menyusui.

Peringatan dan Perhatian:
Perburukan tanda-tanda dan/atau gejala-gejala penyakit yang dipengaruhi hormon (seperti endometriosis, karsinoma prostat) dapat terjadi selama 1-2 minggu permulaan terapi Endrolin dan tanda-tanda dan/atau gejala-gejala tersebut akan mereda jika terapi dihentikan, menstruasi akan berhenti dengan dosis efektif Endrolin, keamanan pada wanita yang menggunakan Endrolin selama lebih dari 6 bulan belum diketahui dan karena kekhawatiran efek jangka panjang pada densitas tulang, pasien tidak boleh menggunakan obat ini jika mereka memiliki riwayat perdarahan melalui vagina yang tidak terdiagnosis, atau mereka yang alergi terhadap komponen obat ini, pasien tidak boleh menggunakan metode kontrasepsi hormonal dan harus disarankan untuk menemui dokternya jika mereka hamil. Jika pasien hamil selama pengobatan, obat harus dihentikan dan pasien harus diberitahu tentang potensi risiko pada janin.

Efek Samping:
Efek samping terutama berhubungan dengan keadaan hipoestrogenisme pada wanita dan hipotestosteronisme pada pria.


FARMAKOLOGI

Permasalahan terapi endometriosis dengan analog GnRH adalah angka relaps yang tinggi. Berapa sebenarnya angka relapsnya ?
Jawab:
Memang permasalahan endometriosis adalah belum tersedianya terapi yang dapat menghindari terjadinya relaps, bahkan dengan operasi sekalipun.
Angka relaps dengan terapi analog GnRH terkait dengan derajat penyakit.
Pada kasus yang lebih ringan, angka relaps sebesar sekitar 30% pada 5 tahun pasca terapi. Namun jika lebih berat sebanyak 70% pasien mengalami relaps 5 tahun pasca terapi.
Secara keseluruhan, angka relaps sekitar 50% pada 5 tahun pasca terapi.

INDIKASI/KEGUNAAN

Mengapa pemberian ENDROLIN dibatasi 6 bulan? Bagaimana jika lebih singkat? Dan kalau lebih lama, bagaimana?
Jawab:
Guideline saat ini merekomendasikan pemberian analog GnRH selama 6 bulan. Sebenarnya pada awalnya, sekitar tahun 90-an analog GnRH diberikan selama 3 bulan.
Penelitian klinis lebih lanjut ternyata membuktikan adanya benefit tambahan dalam hal pengurangan gejala pada pemberian yang diperpanjang hingga 6 bulan.
Sebenarnya ada uji klinis pemberian leuprolide hingga 12 bulan. Namun pasien perlu mendapat add-back therapy dengan norethindrone 5mg/hari.
Saat ini, rekomendasi berdasarkan evidence yang telah established, yaitu selama 6 bulan. Pembatasan waktu terapi 6 bulan adalah untuk membatasi efek samping penurunan densitas massa tulang.
Pemberian terapi selama 6 bulan mengurangi densitas massa tulang rerata sekitar 3%. Namun jika diteruskan hingga 12 bulan tanpa add-back therapy akan mengurangi densitas massa tulang sebesar 6% dan ini meningkatkan risiko fraktur osteoporosis.

Apakah ada indikasi lain dalam pemberian Endrolin selain yang sudah disebutkan?
Jawab:
Selain untuk endometriosis dan kanker prostat, ENDROLIN juga diindikasikan untuk pengobatan pubertas prekoks dan uterin fibroid.

CARA PEMBERIAN/PENGGUNAAN

Apakah pelarut yang digunakan dalam ENDROLIN ?

Jawab:
Pelarut yang digunakan adalah purified water

Bagaimana pemberian ENDROLIN ?

Jawab:
Secara efektivitas pemberian ENDROLIN dapat diberikan secara IM dan SC  untuk kasus endometriosis, pemberian IM lebih dianjurkan sedangkan pada kanker prostat adalah
suntikan SC, karena kadar terapeutik yang lebih tinggi.

Bagaimana pemberian yang lebih baik utk ENDROLIN, dengan IM atau SC ?

Jawab:
Pemberian secara Intramuskular (IM) dan Subkutan (SC) memberikan efektivitas yang sama baik, namun yang membedakan,  pada suntikan IM, kadarnya akan meningkat lebih cepat disirkulasi sistemik, sedangkan pemberian secara subkutan akan dipertahankan dulu sebagai reservoar sehingga pelepasannya secara bertahap dan pelan-pelan. Namun kadang penyuntikan secara SC akan menyebabkan reaksi suntikan yang lebih terasa nyeri walaupun dalam preparat endrolin ini menggunakan jarum 23 G yang relatif kecil.

Berapa lama penggunaan Endrolin yang diberikan pada kasus endometriosis?
Jawab:
Endrolin sebagai analog Gonadotropin Releasing hormone dianjurkan untuk digunakan selama 3 bulan pada kasus endometriosis, namun bila ingin diperpanjang penggunaan maksimum adalah 6 bulan oleh karena memperhatikan efek penurunan densitas tulang trabekular belakang.

Bagaimana dosis untuk Pubertas prekok dan berapa lama penggunaan ?
Jawab:
Dosis yang biasa digunakan adalah 0,3 mg / kg bb dan untuk penggunanya digunakan sejauh ini berdasarkan studi klinis adalah 2 tahun, mengingat efek terhadap pertumbuhan tulang pada anak dengan pubertas prekok

PASIEN KHUSUS/PERHATIAN

Bagaimana jika saat menggunakan ENDROLIN ternyata pasien diketahui hamil?

Jawab:
Sangat dianjurkan agar pasien tidak hamil selama terapi Endrolin, karena kategori kehamilan produk ini adalah X, sehingga sebelum terapi endrolin pasien harus menggunakan kontrasepsi dan pilihlah kontrasepsi yang non hormonal.
_______________________________________________________________________

EFEK SAMPING
Apa efek samping ENDROLIN yang paling sering dilaporkan?
Jawab:
Keadaan hipoestrogenisme pada wanita dan hipotestosteronisme pada pria.

Efek samping klinis apa saja yang pernah dilaporkan akibat penggunaan ENDROLIN?
Jawab:

Efek samping yang pernah dilaporkan terkait dengan penurunan hormon dalam tubuh pasien, diantaranya adalah hot flashes, amenorea, sakit kepala, vaginitis, gangguan emosional, mual muntah, penurunan libido, dan reaksi kulit lokal.

Bagaimana efek samping pendarahan pada penggunaan Endrolin ?
Jawab:
Efek samping pendarahan masih dimungkinkan terjadi, oleh karena efek dari umpan balik negatif dan hormonal lainnya, bila pendarahan masih terjadi maka penggunaan harus dihentikan dan dapat diberikan alternatif dengan pemberian dari estrogen.

PENYIMPANAN

Bagaimana penyimpanan produk ENDROLIN?
Jawab:
Disimpan di bawah suhu 25 derajat celcius, hindari paparan sinar matahari langsung dan jangan diletakkan di bekukan.

Saran Dr. Maya saya harus terapi suntik Endrolin Leuprolide Acetate namun SOP-nya harus opname selama 1 (satu) hari setiap 1 (satu) bulan direncanakan 6 (enam) kali atau 6 (enam) bulan, adapun tujuan dari kemoterapi tersebut adalah sebagai berikut :
Kemoterapi atau biasa disebut kemo dikenal sebagai pengobatan untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi memiliki peranan penting dalam melawan sel kanker. Meski demikian, metode pengobatan ini juga memiliki efek samping yang tidak sedikit.
Jenis pengobatan kemoterapi tentunya tergantung pada jenis dan lokasi kanker serta apakah kanker telah menyebar ke organ lain. Pengobatan kemoterapi juga bergantung pada faktor apakah Anda memiliki masalah kesehatan tertentu.

Memerangi Sel-sel Berbahaya

Kemoterapi merupakan salah satu jenis pengobatan yang digunakan untuk menghancurkan sel kanker yang berbahaya bagi tubuh. Cara kerjanya adalah dengan menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker yang berkembang dan membelah diri dengan cepat. Tergantung kepada jenis kanker dan sudah sampai di stadium berapa.
Adapun manfaat kemoterapi, yaitu:
  • Meringankan gejala
    Kemoterapi dapat memperkecil tumor yang mengakibatkan rasa sakit.
  • Mengendalikan
    Kemoterapi dapat mencegah penyebaran, memperlambat pertumbuhan, sekaligus menghancurkan sel kanker yang berkembang ke bagian tubuh yang lain.
  • Menyembuhkan
    Kemoterapi dapat menghancurkan semua sel kanker hingga sempurna dan ini mencegah kekambuhan atau berkembangnya kanker di dalam tubuh kembali.
Hanya saja, kemoterapi juga dapat memengaruhi sel sehat yang secara normal membelah diri dengan cepat, misalnya sel pada kulit, usus, serta rambut. Kerusakan pada sel sehat itu yang dapat mengakibatkan efek samping. Namun, hal ini umumnya akan segera menghilang setelah pengobatan kemoterapi selesai.

Kapan Dilakukan Kemoterapi?

Kemoterapi terkadang dilakukan sebagai satu-satunya upaya penyembuhan kanker. Namun sering kali kemoterapi dilakukan bersama-sama dengan tindakan operasi, terapi radiasi, atau terapi biologis lain. Umumnya, kemoterapi dilakukan pada saat:
  • Sebelum operasi atau terapi radiasi, agar ukuran tumor menjadi lebih kecil.
  • Setelah operasi atau terapi radiasi, untuk menghancurkan sel kanker yang tersisa.
  • Saat dilakukan terapi radiasi dan terapi biologis, untuk memaksimalkan efeknya.
  • Mencegah kembalinya pertumbuhan sel kanker atau penyebaran (metastasis) ke bagian tubuh lain.
Cara pengobatan kemoterapi yang dilakukan tergantung kepada jenis kanker yang diderita, terdiri dari:
  • Topikal. Melalui krim yang dioleskan pada kulit.
  • Oral. Kemoterapi dalam bentuk pil, kapsul, atau cairan yang diminum.
  • Suntik. Diberikan melalui suntikan pada otot atau lapisan lemak, misalnya di lengan, paha, atau perut.
  • Intraperitoneal (IP). Kemoterapi langsung diberikan melalui prosedur operasi atau lewat selang khusus ke dalam rongga perut di mana terdapat usus, hati, dan lambung.
  • Intraarteri (IA). Kemoterapi langsung dimasukkan ke dalam arteri yang menyalurkan darah ke kanker.
  • Intravena (IV). Kemoterapi langsung dimasukkan ke pembuluh darah vena.
Beberapa Efek Samping yang Mungkin Timbul
Kemoterapi merupakan pengobatan kanker yang efektif. Terbukti telah menyelamatkan jutaan jiwa. Namun, kemoterapi memiliki efek samping yang tidak kecil.
Sulit untuk memprediksi seberapa berat seseorang akan mengalami efek samping dari kemoterapi, sebab tiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap pengobatan tersebut.
Efek samping kemoterapi muncul karena obat-obatan tersebut tidak memiliki kemampuan membedakan sel kanker yang berkembang pesat secara abnormal dengan sel sehat yang secara normal juga memiliki perkembangan pesat. Misalnya sel darah, sel kulit, serta sel-sel yang ada di dalam perut akan mengalami efek negatif akibat kemoterapi. Berikut adalah efek samping yang bisa terjadi akibat kemoterapi:
  • Nyeri.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Mual dan muntah.
  • Sesak napas dan kelainan detak jantung akibat anemia.Kulit kering dan terasa perih.
  • Pendarahan seperti mudah memar, gusi berdarah, dan mimisan.
  • Sering terkena infeksi.
  • Sulit tidur.
  • Gangguan psikologis seperti depresi, stres, dan cemas.
  • Gairah seksual menurun dan gangguan kesuburan (infertiltas).
  • Rasa lelah dan lemah sepanjang hari.
  • Konstipasi atau diare.
  • Sariawan.
Yang penting untuk diketahui, efek samping kemoterapi tersebut akan segera hilang setelah pengobatan selesai.
Selain itu, efek kemoterapi tidak akan menimbulkan akibat yang berbahaya bagi kesehatan. Meski pada beberapa kasus, efek samping kemoterapi bisa lebih serius dibandingkan yang lain. Misalnya tingkat sel darah putih yang menurun dengan cepat sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi.
Sedapat mungkin hindari diri Anda dari orang-orang yang sakit atau terkena infeksi selama menjalani kemoterapi. Jika mengalami gejala seperti demam, diare, muntah-muntah, sulit bernapas, sakit dada atau pendarahan saat menjalani kemoterapi, segera temui dokter.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Umumnya pengobatan kemoterapi dilakukan di rumah sakit guna memantau efektivitas dan kemungkinan munculnya efek samping pengobatan kemoterapi.
Meski tiap orang memiliki reaksi berbeda setelah kemoterapi, namun sebagian besar merasakan letih dan lelah. Hindari menyetir kendaraan sendiri atau aktivitas yang memerlukan energi atau konsentrasi tinggi setelah sesi kemoterapi. Ajaklah anggota keluarga atau kawan untuk menemani Anda pulang setelah kemoterapi.
Banyak orang yang masih mampu bekerja selama menjalani kemoterapi, tergantung dengan jenis pekerjaan dan ketahanan tubuh masing-masing. Namun jika memungkinkan, Anda dapat bekerja dari rumah atau paruh waktu. Bicarakan kemungkinan tersebut di tempat kerja Anda atau mengambil cuti. Anda juga mungkin akan membutuhkan bantuan orang lain untuk mengasuh anak di rumah ketika menjalani kemoterapi.
Selama menjalani pengobatan kemoterapi, Anda harus senantiasa berkonsultasi dengan dokter ketika ingin mengonsumsi obat-obatan lain, termasuk obat alergi, herba, pereda nyeri, dan obat lainnya. Hindari konsumsi minuman keras setidaknya selama masa kemoterapi.
Mengobati penyakit berbahaya seperti kanker tidaklah mudah, termasuk saat  menjalani sesi kemoterapi. Sedapat mungkin ikuti saran dokter dan hindari hal-hal yang dapat berisiko mengganggu proses pengobatan untuk bisa berjalan optimal. Dikala kita dengan tulus mengucapkan ALHAMDULILLAH, ALLOH SWT akan mengrubah apa yang kita anggap sebagai kesedihan atau cobaan hidup menjadi rahmat atau berkah yang penuh kebaikan (Habib Kadazim bin Jaafar) Selamat beraktifitas menebar kebaikan, semoga kita dikaruniai-Nya Sehat, Sabar, Istiqomah, Ikhlas dan pandai bersyukur, Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Malang 28 Agustus 2018

dyariku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar