Assalamu’alaikum Wr. Wb. Malang,
03 Maret 2013
Sahabat hatiku, pernah merayakan
ulangtahun pernikahan?
Biasanya momen ulangtahun pernikahan
ini menjadi ajang pasutri menghangatkan kembali rasa cinta yang mungkin sempat
mendingin, atau menjadi momentum yang tepat untuk introspeksi dan memperbaiki
hubungan jika ada keretakan-keretakan kecil dalam rumah tangga.
Namun, bagaimanakah hukumnya menurut
Islam? Apakah diperbolehkan ataukah diharamkan? Simak ulasan singkatnya
berikut:
1. Pendapat yang mengharamkan
Ada sebagian ulama yang mengharamkan
perayaan ulangtahun, baik ulangtahun pribadi maupun pernikahan. Alasannya
adalah tasyabbuh atau meniru kaum Nasrani dan Yahudi yang melakukan hal
tersebut. "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia bagian dari
mereka” (HR. Abu Daud dan yang lainnya, dishahihkan oleh Al Albani)
Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah rahimahullah berkata: “Minimalnya, hadits ini menghasilkan
hukum haram, atau jika tidak, zhahir hadits ini menunjukkan kekufuran”.
“Sungguh kamu akan mengikuti adat
kebiasaan umat sebelum kalian sejengkal-demi sejengkal dan sehasta demi
sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke lubang biawak pasti kalian juga akan
mengikutinya. Kami bertanya, ‘Wahai Rasulullah, (Apakah mereka itu) Yahudi dan
Nashrani?’ Beliau menjawab, ‘Siapa lagi’.” (HR. al-Bukhari)
Tujuan Rasulullah melarang umatnya
bertasyabbuh kepada ahli kitab agar jangan sampai tumbuh dalam hati umat muslim
rasa suka dan cinta terhadap mereka yang memiliki keyakinan dan agama yang
batil.
Karena cinta kepada mereka dalam
urusan agama akan menyebabkan kekufuran. Oleh sebab itu, banyak syariat yang
datang dengan perintah untuk menyelisihi mereka supaya tumbuh ketidaksukaan
kepada ajaran kufur dan syirik.
2. Pendapat yang membolehkan
Namun demikian, ada juga sebagian
‘ulama yang membolehkan perayaan ulangtahun pernikahan, di antaranya Salman
al-Audah, seorang ‘ulama terkemuka di Arab Saudi.
“Dibolehkan untuk merayakan hari
kelahiran seseorang atau merayakan peristiwa-peristiwa yang membahagiakan,
seperti ulang tahun perkawinan. Akan tetapi syaratnya, tidak usah mengadakan
pesta dan makan besar atau dalam bahasa Arab disebut ‘id. Dibolehkan juga
memberikan karangan bunga kepada teman-teman atau kerabat.”
Demikian kata Salman al-Audah dalam
sebuah acara di MBC, salah satu stasiun televisi populer di Arab Saudi. Lebih
jauh ia menambahkan, “Ini bukan perayaan hari keagamaan, hanya
perayaan biasa dengan teman-teman. Jadi, tidak ada yang salah dengan itu
semua.”
‘Ulama Arab Saudi lain yang sependapat
dengan pendapat Salman al-Audah adalah mantan rektor Fakultas Syariah
Universitas Islam Imam Muhammad, Dr. Saud al-Fanissan. Ia menandaskan, perayaan
ulang tahun tidak jadi masalah asalkan pelaksanaannya tidak meniru budaya
barat, misalnya dengan menyalakan lilin dan meniupnya. Meniup lilin dalam pesta
ulang tahun tidak bisa diterima karena meniru budaya barat. Nah, oleh sebab
itu, meskipun ada ulama yang membolehkan, tetap saja ada batasan yang sebaiknya
tidak diterobos. Yakni, tidak menjadikan perayaan atau peringatan ulangtahun
pernikahan sebagai suatu hal yang wajib, tidak sampai melakukan hal-hal yang
bertentangan dengan syariat.
Alhamdulillah..... Ku bersyukur bisa mengingat kembali
perayaan tahunan yang selalu sangat berkesan karena kita menikah pada tanggal
03-03-2013, sungguh ini adalah hari yang paling istimewa sepanjang hidup kami
telah melewati masa & ujiaNya yang beraneka warna memasuki usia pernikahan
kami yang ke-4, tepatnya tanggal 03-03-2017 kami memperoleh treatment di Rumah
Sakit Marsudi Waluyo Singosari untuk suntik hormone “Tapros” yang ke-2. Betapa
cepat waktu berlalu. Kita telah melalui masa-masa suka dan duka bersama sebagai
pasangan suami istri, yang saling melengkapi, saling menyayangi. Kita tersenyum
bersama mengingat masa-masa awal kita bertemu pertama kali dulu di rumah Allah
yakni Masjid Al-Iklas Bululawang serta perjalanan kehidupan pernikahan kita
yang penuh dinamika dengan UjianNya kadang indah, lucu, getir dan juga
mengesankan.
Pada awal
tahun 2017 ini kami telah lalui dengan banyak pengorbanan baik waktu, pikiran,
kesabaran tentunya .... Semuanya terangkum dalam rangkaian mozaik indah yang
mewarnai seluruh perjalanan cinta kita... Bahkan di saat pernikahan kita
hampir karam karena sikap egois dan filter iman kita yang naik turun. Kita
tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada pernikahan dan kehidupan kita dan
yang digariskan oleh Allah pada kita. Yang kita bisa adalah menjaga hati dan
sikap yang selalu ingat kepada Allah. Bila yang kita dapat kesenangan,
kita sikapi dengan syukur. Bila yang kita dapat adalah kesusahan, kita sikapi
dengan sabar. Tapi Allah selalu memberi kesempatan buat kita untuk selalu
menyelesaikan masalah melalui do’a. Maka do’aku di hari ulang tahun pernikahan kita
adalah kiranya kita tidak pernah lupa niat kita untuk menikah yaitu mencari
Ridho Allah SWT.
Semoga
kita tidak lalai sedikit pun dari upaya membentuk keluarga yang sakinah
mawaddah warohmah, semoga kita tidak lalai dalam mendidik anak kita nanti menjadi
generasi yang qur’ani, sholeh dan sholehah, semoga Allah selalu menguatkan iman
kita dari gangguan hawa nafsu dan godaaan setan dan semoga kita dipersatukan
lagi di akhirat kelak. Amien Mohon maaf atas semua kesalahan yang pernah
diperbuat selama ini, perasaanku kadang gundah gulana, marah, jengkel, rindu karena aku hanya manusia yang punya nafsu,
bukan wonderman....Aku mencintaimu karena Allah..Amiin Ya Rabb..
DOA MILAD PERNIKAHAN
Ya Allah, kubersujud & berdo’a selalu kepada Mu yang
telah memberikanku pendamping hidup di dunia ini yang selalu kuimpikan hingga saat
ini. Kekalkan lah nikmat Mu ini keatas kami dan jadikan lah kami berdua suami isteri
di dunia dan di akhirat, Amiin Ya Rabb.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW
bersabda:
“Diperlihatkan
neraka kepadaku. Ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita yang kufur.”
Ada yang bertanya kepada beliau:
“Apakah para wanita
itu kufur kepada ALLOH?” Beliau menjawab : “(Tidak, melainkan) mereka kufur
kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik
kepada salah seorang dari mereka satu masa, kemudian suatu saat ia melihat
darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata :
Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu.” (HR. Al- Bukhari )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar